Tugas PKTI 2B

Written on 20.50 by Andriawan Syahrul Azhar

  • Lapisan-lapisan Sistem UNIX ada 4, yaitu :
  1. System Perangkat Keras (Sistem Hardware), merupakan lapisan terdalam yang ada pada UNIX yang terdiri dari disk, printer, tape, dll.
  2. Kernel, merupakan otak dari system operasi yang menangani sumber daya computer, mengorganisir system file, mengurus disk dan tape.
  3. Utilitas, berfungsi melakukan akses system bagi pemakai.
  4. Shell, merupakan penghubung antara system dan pemakai. Contohnya apabila pemakai mengetik perintah, shell akan menterjemahkan dan mengatakan kepada kernell apa yang harus dilakukan.

  • Kemampuan Sistem Operasi Unix, yaitu :
  1. Multi User
Sistem dapat digunakan oleh lebih dari satu orang pada satu saat. Tentunya untuk melakukan hal ini harus digunakan lebih dari satu terminal yang dihubungkan. Selanjutnya, kita dapat memakai file, program bahkan piranti-piranti yang terhubung dengan komputer secara bersamaan.

  1. Multi Tasking
Sistem dapat melakukan  beberapa tugas atau proses pada waktu bersamaan. Dengan demikian seseorang dapat memiliki satu proses yang sedang berkomunikasi langsung dengan terminal, tetapi juga memiliki proses lain dengan prioritas yang lebih rendah.

  1. Sistem File
Organisasi file di UNIX memiliki struktur pohon (tree) yang terdiri dari file dan direktori. Struktur tersebut diawali oleh akar (root) sebagai awal dari seluruh direktori yang ada. Karakteristik dari sistem file UNIX antara lain:
  1. Konsisten dalam memproses data dan peralatan.
  2. Pertumbuhan file dan direktori secara dinamis.
  3. Dilengkapi dengan proteksi.

  1. Shell
Shell merupakan antar muka pemakai dengan sistem UNIX. Shell memiliki kemampuan menterjemahkan perintah-perintah untuk dilaksanakan oleh kernel UNIX. Disamping itu, shell memiliki kemampuan sebagai bahasa pemrograman.

  1. Utilitas-utilitas
UNIX juga memiliki lebih dari 200 utilitas yang dapat digunakan untuk mengelola sistem. UNIX memiliki sejumlah utilitas yang agak sederhana yang dapat dikombinasikan dengan memakai pipa dan filter.

  1. Surat Elektronik
UNIX dilengkapi dengan fasilitas untuk pengiriman surat antar pemakai di lingkungan sistem UNIX.

  1. Konsep Perangkat Keras
Perangkat keras yang terhubung pada sistem UNIX akan dianggap sebagai file biasa. UNIX tidak membedakan antara perangkat keras dan file biasa. UNIX mengenal keyboard sebagai masukan standard dan layar terminal sebagai keluaran standard.
  1. Komunikasi antar Proses
Keluaran dari suatu proses langsung oleh proses lainnya.

  1. Jaringan
Pemakai UNIX dapat berhubungan dengan pemakai lain dalam satu komputer (hubungan antar terminal). Disamping itu pemakai UNIX juga dapat berkomunikasi dengan pemakai lain pada komputer lainnya dalam satu jaringan lokal atau LAN. Bahkan pemakai UNIX dapat berhubungan dengan pemakai lain pada jaringan lain dalam lingkup jaringan luas atau WAN. Data ditransfer dari PC ke UNIX, UNIX ke UNIX, dan UNIX ke mesin atau komputr lain melalui kabel komunikasi langsung RS232 (serial comm); Ethernet; dial up modem, leased line, public switched data network.

  1. Keamanan
UNIX menyediakan fasilitas keamanan untuk pemakai biasa, pengembang sistem dan administrator sistem serta jaringan sistem. Proteksi dilakukan melalui password (login), perijinan file dan direktori, enkripsi data, usia password otomatis, shell terbatas dan identifikasi jaringan.

  • Otoritas masing-masing pemakai Sistem Operasi UNIX/LINUX, yaitu :
  1. Superuser, merupakan pemakai dengan wewenang/otoritas tertinggi yang dapat melakukan apa saja terhadap system.

  1. Pemakai biasa, merupakan pemakai yang mempunyai hak akses terbatas terhadap home direktori masing-masing.

  • 5 perintah di UNIX/LINUX, yaitu :
  1. pwd, merupakan perintah yang digunakan untuk mengetahui di direktori mana kita sedang berada.
  2. cd, merupakan perintah yang artinya “change directory”; digunakan untuk berganti direktori.
  3. ls, merupakan perintah yang digunakan untuk mengetahui isi dari sebuah direktori.
  4. cp, merupakan perintah yang digunakan untuk membuat salinan dari sebuah file.
  5. mv, merupakan perintah yang sama digunakan untuk memindahkan suatu file dari suatu direktori ke direktori lainnya. Perintah ini juga bisa dipakai untuk mengganti nama sebuah file.

  • Direktori
iduser@nama_server[lokasi directory]#
root@gunadarma[/]#
root@gunadarma[/]#cd/UNIVERSITAS
root@gunadarma[/UNIVERSITAS]#mkdir(spasi)FILKOM
root@gunadarma[/UNIVERSITAS]#cd(spasi)FILKOM
root@gunadarma[/UNIVERSITAS/FILKOM]#mkdir(spasi)SI
root@gunadarma[/UNIVERSITAS/FILKOM]#mkdir(spasi)SK
root@gunadarma[/UNIVERSITAS/FILKOM]cd(spasi)…
root@gunadarma[/UNIVERSITAS/FILKOM]#mkdir(spasi)FE
root@gunadarma[/UNIVERSITAS]#cd(spasi)FE
root@gunadarma[/UNIVERSITAS/FE]#mkdir(spasi)AK
root@gunadarma[/UNIVERSITAS/FE]#mkdir(spasi)MA
root@gunadarma[/UNIVERSITAS]#cd(spasi)…
root@gunadarma[/UNIVERSITAS]#mkdir(spasi)FTI

Output :

Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok

Written on 03.46 by Andriawan Syahrul Azhar

Sasaran dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini dilatarbelakangi oleh ketidakmampuan pembangunan menjangkau, apalagi memecahkan masalah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Untuk itu tiga sasaran pokok perlu diusahakan bersama yaitu membuka lapangan kerja, meningkatkan pertumbuhan dan pemenuhan kebutuhan pokok.

Pendekatan kebutuhan pokok (pendekatan K-P) untuk pembangunan menarik perhatian kalangan pejabat pemerintah, di samping kalangan yang sejak lama bersikap kritis terhadap pola pembangunan yang berlangsung hingga kini. Pembangunan sekarang terutama dikritik karena pembagian hasilnya ternyata kurang merata. Artinya, lebih menguntungkan golongan yang berpendapatan tinggi dan lebih menguntungkan penduduk kota.

Pendekatan kebutuhan pokok disambut baik oleh kalangan luas, sewaktu gagasan ini secara resmi diajukan pada Konperensi Kesempatan Kerja Dunia yang diselenggarakan oleh Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) di tahun 1976. Namun di pihak lain banyak juga kritik dilontarkan terhadap gagasan ini. Suatu kritik yang sering dilontarkan terhadap pendekatan K-P adalah bahwa pendekatan ini hanya mengutamakan konsumsi dan bukan investasi. Karena hal itu menghambat pertumbuhan ekonomi. Dikatakan pula bahwa pendekatan K-P pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan 'negara kesejahteraan' (welfare state) di negara berkembang, yang terbatas kemampuan dan persediaan sumber dayanya. Berarti Realokasi Pendekatan K-P memang sangat menekankan pemenuhan kebutuhan pokok seluruh penduduk dalam kurun waktu yang relatif singkat, yaitu satu generasi. Karenanya ia berbeda dari model pertumbuhan kapitalis maupun Marxis yang keduanya mengutamakan investasi dan pertumbuhan ekonomi melalui ditekannya tingkat konsumsi.

Kesan bahwa pendekatan K-P tidak mementingkan pertumbuhan ekonomi kadang juga timbul karena ucapan beberapa penganutnya, seolah-olah pemenuhan kebutuhan pokok dapat tercapai melalui redistribusi pendapatan dan kekayaan yang ada. Seolah-olah tanpa memerlukan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Namun keliru sekali jika orang mengira bahwa pendekatan K-P merupakan model pembangunan yang pada dasarnya bersifat 'anti-pertumbuhan ekonomi'. Pertumbuhan ekonomi yang pesat sangat diperlukan untuk peningkatan produksi barang dan jasa kebutuhan pokok. Diharapkan, bahwa dengan produksi barang dan jasa kebutuhan pokok yang terus-menerus meningkat, kemiskinan absolut (dalam arti kata terdapatnya sebagian penduduk hidup di bawah garis kemiskinan tertentu) dapat dihapuskan. Di samping itu juga akan terhapus kemiskinan relatif, yaitu ketimpangan dalam pembagian kekayaan dan pendapatan antar golongan. Dengan demikian maka pelaksanaan strategi K-P bukan berarti mengabaikan pertumbuhan ekonomi dan mengutamakan redistribusi kekayaan dan pendapatan, tetapi reorientasi arah dan pola pertumbuhan ekonomi ke peningkatan produksi dan distribusi barang dan jasa kebutuhan pokok. Hal ini tentu berarti pula realokasi sebagian besar (bukan semua) sumber daya produktif. Artinya, prioritas tak lagi pada proyek investasi yang padat modal di sektor modern, yang sangat ditekankan dalam strategi pertumbuhan ekonomi yang konvensionil. Alokasi lebih diarahkan ke sektor penghasil barang dan jasa kebutuhan pokok yang lebih padat karya dan lebih menghemat dalam pemakaian modal. 

Pilihan Teknologi Kritik lain yang berkaitan dengan kritik pertama adalah bahwa strategi K-P hanya "mengekalkan" keterbelakangan ekonomi. Strategi itu dianggap mengutamakan produksi barang konsumsi, dan bukan barang modal. Juga dianggap mengutamakan penggunaan teknologi padat karya yang dianggap usang dan bukan teknologi modern yang padat modal. 

Strategi K-P memang menekankan produksi serta distribusi barang konsumsi dan jasa kebutuhan pokok. Namun komposisi barang konsumsi dan barang modal yang dihasilkan begitu pula teknik produksi yang digunakan di sesuatu negara, akan tergantung pada kondisi khas yang terdapat di negara itu. Karena ini lebih tepat untuk mengatakan bahwa strategi K-P mengutamakan teknologi yang "patut" (appropriate teknologi). Atau, dalam kata-kata Prof. Hans Singer dari Sussex, 'teknologi yang secara rangkap dianggap patut' (doubly appropriate technology). Artinya teknologi baru, yang disesuaikan dengan kondisi khas di suatu negara dan yang menunjang pelaksanaan strategi K-P. Dengan begitu strategi K-P tidak berarti penggantian menyeluruh teknologi padat-modal dengan teknologi padat karya. Di suatu negara berkembang mungkin ada kondisi, yang menyebabkan penggunaan beberapa teknologi padat modal bagaimanapun juga lebih efisien daripada teknologi padat karya. Dengan demikian yang diarah ialah kombinasi optimum dari teknologi padat modal dan padat karya. Ini akan ditentukan pula oleh pertimbangan efisiensi dan keuntungannya bagi masyarakat dengan syarat yang sudah semestinya digunakan sebagai ukuran dalam penentuan investasi. Dengan pendekatan yang selektif ini maka teknologi padat-karya diutamakan di setiap bidang, dalam hal penggunaannya yang efisien dan menguntungkan masyarakat.

sumber :

PENGANGGURAN DAN INFLASI

Written on 03.42 by Andriawan Syahrul Azhar


  1. PENGANGGURAN

  • Definisi Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.

  • Jenis dan Macam Pengangguran
a. Berdasarkan Jam Kerja
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:

a.1. Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.

a.2. Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.

a.3. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.

b. Berdasarkan Penyebab Terjadinya
Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:

b.1. Pengangguran friksional (frictional unemployment) adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.

b.2. Pengangguran konjungtural (cycle unemployment) adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.

b.3. Pengangguran struktural (structural unemployment) adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti:
  1. Akibat permintaan berkurang
  1. Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
  2. Akibat kebijakan pemerintah

b.4. Pengangguran musiman (seasonal Unemployment) adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian.

b.5. Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.

b.6. Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.

b.7. Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate demand).

3. Penyebab Pengangguran
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.



Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

4. Akibat Pengangguran
Bagi perekonomian Negara
a. Penurunan pendapatan perkapita.
b. Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.
c. Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.
Bagi masyarakat
a. Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis.
b. Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan apabila tidak bekerja.
c. Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.


II. INFLASI

1. Definisi Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi.



Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.

2. Jenis Inflasi
Inflasi dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu :
Inflasi moderat. Inflasi moderat ditandai dengan harga-harga yang meningkat secara lambat atau biasa disebut dengan inflasi satu digit pertahun.
Inflasi ganas. Inflasi dalam dua digit atau tiga digit seperti 20, 100 atau 200 persen pertahun disebut inflasi ganas. Apabila inflasi ganas timbul, maka timbullah gangguan-gangguan serius terhadap perekonomian. Dalam kondisi ini uang kehilangan nilainya secara cepat; tingkat bunga riil dapat mencapai minus 50 atau minus 100 persen pertahun.
Hiperinflasi. Berbagai penilitian telah menemukan beberapa gambaran umum mengenai hiperinflasi. Pertama, permintaan yang riil (diukur dengan stok uang dibagi dengan tingkat harga) menurun drastic. Kedua, harga-harga menjadi relative tidak stabil.

3. Dampak Inflasi
Sebagai akibat dari penyebaran harga-harga relatif, timbul akibat utama inflasi, yaitu : pendistribusian kembali pendapatan dan kekayaan diantara kelompok yang berbeda dan distorsi pada harga-harga relative dan output dari barang yang berbeda, atau kadang-kadang pada output dan kesempatan kerja perekonomian secara keseluruhan.
Beberapa dampak inflasi adalah sebagai berikut :
  • Dampak terhadap distribusi pendapatan dan kekayaan
  • Berpengaruh langsung terhadap aktiva dan kewajiban masyarakat
  • Adanya penyesuaian suku bunga riil
  • Pengaruh terhadap tingkat output secara keseluruhan
  • Dampak secara mikro terhadap efisiensi ekonomi

4. Faktor-Faktor Penyebab Inflasi
a. Penawaran Uang (Jumlah Uang Beredar)
Para ekonom klasik cenderung untuk mengartikan uang beredar sebagai currency karena uang inilah yang benar-benar merupakan daya beli yang langsung bias digunakan dan langsung mempengaruhi harga barang-barang.
Uang beredar yang didefinisikan sebagai uang kartal ditambah uang giral disebut uang dalam arti sempit (narrow money) dan disimbolkan dengan M1 (Sadono Sukirno, 1997:207).
Ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran uang akan menyebabkan inflasi. Jika penawaran uang (jumlah uang yang beredar) terlalu banyak inflasi akan meningkat, dan sebaliknya jika penawaran uang terlalu sedikit terjadilah deflasi.

b. Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah total nilai barang akhir dan jasa yang dihasilkan oleh suatu Negara dalam kurun waktu tertentu (1 tahun).

c. Nilai Tukar Rupiah
Nilai tukar atau “kurs” dapat didefinisikan sebagai harga 1 unit mata uang domestic dalam satuan valuta asing. Sehingga yang dimaksud dengan nilai tukar rupiah adalah harga rupiah per satu unit dollar AS.

d. Tingkat Suku Bunga SBI
SBI (Sertifikat Bank Indonesia) adalah salah satu instrumen yang digunakan untuk kebijakan open market operation dari Bank Sentral. Kebijakan open market operation (Politik Pasar Terbuka) meliputi tindakan menjual dan membeli surat-surat berharga akan mempengaruhi harga (dan dengan demikian juga tingkat bunga) surat berharga. Akibatnya, tingkat bunga umum juga akan terpengaruh.