BAB 5
PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
PERKEMBANGAN
PENGUNGKAPAN
Standard
dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan,
undang-undang, berhubungan dengan politik dan ekonomi, tingkat
perkembangan ekonomi, pendidikan, budaya, dan faktor-faktor lainnya.
Di
amerika Serikat, Inggris Raya dan Anglo-Amerika lainnya, ekuitas pasar palong
berjasa dalam menyediakan keuangan bagi perusahaan dan menjadi sangat maju,
Sedangkan, Di negara-negara seperti Perancis, Jerman, Jepang dan berbagai
negara dengan pasar yang baru muncul, pemegang saham tetap berkonsentrasi dan
bank secara tradisional telah menjadi sumber keuangan utama perusahaan.
PENGUNGKAPAN
SUKARELA
Manajer
harus memiliki insiatif untuk mengungkap informasi mengenai performa perusahaan
secara sukarela. Keuntungan dari pengungkapan tersebut mungkin menyangkut biaya
transaksi yang lebih rendah dalam perdagangan sekuritas perusahaan, bunga yang
lebih tinggi dari analis keuangan dan investor, meningkatkan likuiditas saham
dan biaya modal yang lebih rendah. Laporan yang diungkapkan meliputi tuntunan
bagaimana perusahaan bisa menggambarkan dan menjelaskan investasi potensial
mereka kepada investor.
KEBUTUHAN
PENGATURAN PENGUNGKAPAN
Frost
dan Lang membahas dua objek investor berorientasi pasar, yaitu:
1.Proteksi Investor
Investor
dijamin dengan informasi dan dilindungi dengan pelaksanaan dan pengawasan
peraturan pasar.
2.Kualitas Pasar
Pasar
adalah adil, tersusun, efisien, dan bebas dari penyalahgunaan dan perbuatan
jahat.
Frost
dan Lang juga mengulas empat prinsip pada investor yang berorientasi pasar yang
harus dijalankan, yaitu:
1.Keefektifan biaya.
2.Fleksibilitas dan kebebasan pasar.
3.Laporan keuangan transparan dan pengungkapan menyeluruh.
4.Perlakuan setara perusahaan domestic dan asing.
PEMBAHASAN
LAPORAN KEUANGAN SEC AMERIKA SERIKAT
SEC
secara umum mewajibkan pendaftar asing untuk melengkapi informasi keuangan yang
pada hakikatnya sama dengan yang dibutuhkan perusahaan domestic. Syarat laporan
SEC secara umum konsisten dengan sasaran proteksi investor dan kualitas pasar.
Akan tetapi, kebutuhan laporan yang kuat mungkin merahin tujuan proteksi
investor pada kesempatan mengurangi biaya investasi modal atau mengesankan
biaya transaksi tinggi dalam berinvestasi.
PRAKTIK
PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
1. PENGUNGKAPAN INFORMASI PROGRESIF
Pengungkapan
informasi progresif adalah pertimbangan tinggi yang relevan di dalam kesetaraan
pasar dunia.
Istilah
informasi progresif meliputi :
·
Perkiraan pendapatan, laba (rugi),
arus kas, pengeluaran modal dan hal-hal keuangan lainnya.
·
Tujuan informasi mengenai kinerja
dan posisi ekonomi di masa depan yang tidak menentu daripada perkiraan
menyangkut ptoyek, periode fiscal, dan proyeksi jumlah.
·
Laporan program dan sasaran
manajemen untuk usaha masa depan.
2. PENGUNGKAPAN
SEGMEN
Pengungkapan
segmen lebih membantu pengguna laporan keuangan untuk memahami bagaimana
bagian-bagian perusahaan menata semuanya, baik secara usaha reveal ataupun
letak geografis.
3. PELAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL
Laporan
pertanggungjawaban sosial mengacu pda pengukuran dan komunikasi informasi
tentang pengaruh perusahaan terhadap kemakmuran pegawai, komunitas sosial dan
lingkungan.
Informasi
mengenai kesejahteraan pegawai menyangkut hal-hal: kondisi pekerjaan; keamanan
bekerja;kesempatan yang sama; aneka ragam pekerjaan; dan buruh anak-anak.
PENGUNGKAPAN
KHUSUS BAGI PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN NON-DOMESTIK DAN PRINSIP AKUNTANSI YANG
DIGUNAKAN
Pengungkapan
meliputi:
1.“laporan ulang yang mudah” tentang informasi keuangan ke
dalam mata uang asing.
2.pembahasan perbedaan antara prinsip akuntansi yang digunakan
dalam laporan keuangan utama dan beberapa ketetapan prinsip akuntansi lainnya.
3. posisi dan laporan keuangan ulang terbatas di ketetapan
standar akuntansi yang kedua.
4.sebuah laporan keuangan lengkap disiapkan yang berhubungan
dengan ketetapan prinsip akuntansi kedua.
PENGUNGKAPAN
PENGELOLAAN PERUSAHAAN
Pengelolaan
perusahaan berhubungan dengan sarana internal di mana perusahaan dijalankan
atau dikendalikan-tanggungjawab, akuntabilitas, hubungan di antara pemegang
saham, anggota direksi, dan manajer yang disusun supaya mencapai pemegang
saham, anggota direksi dan manajer yang disusun dupaya mencapai sasaran
perusahaan
Empat
komponen dari rancangan kerja menurut Dallas, yaitu:
1.Infrastruktur pasar
·
pola kepemilikan
·
tingkatan di mana perusahaan
terdaftar secara umum
·
hak-hak kepemilikan
·
pasar untuk kendali korporasi
·
struktur dewan
2.Lingkungan hukum
·
jenis system hukum
·
hak-hak pemegang saham/penyokong
dana
·
ketetapan perusahaan/sekuritas
3.Lingkungan peraturan
·
dewan pengatur dan bidangnya
·
celah/kelengkapan pengaturan
·
persyaratan informasi dan waktu
·
efektivitas pelaksanaan
4.Infrastruktur informasi
·
standar akuntansi
·
standar audit
·
struktur akuntansi/profesi audit
PENGUNGKAPAN
DAN LAPORAN BISNIS DI INTERNET
Web
juga bisa digunakan untuk penyebaran informasi interaktif yang tidak serupa
dengan media cetak. Sebuah perkembangan penting yang akan memfasilitasi
pelaporan bisnis melalui Web adalah eXtensible Business Reporting Language
(XBRL). XBRL adalah sebuah system penamaan informasi atau data. Pengelompokkan
XBRL telah dikembangkan untuk GAAP Amerika Serikat dan Jerman serta IFRS, yang
mampu membuat persiapan laporan keuangan sesuai dengan semua standar akuntansi.
PENGUNGKAPAN
LAPORAN TAHUNAN DI NEGARA-NEGARA DENGAN PASAR BARU MUNCUL
Pengungkapan
dalam laporan tahunan perusahaan dari negara dengan pasar baru muncul biasanya
kurang luas dan kurang dapat dipercaya daripada semua perusahaan dari negara
berkembang. Level pengungkapan yang rendah di negara dengan pasar yang baru
muncul konsisten dengan system pemerintahan dan keuangan perusahaan mereka.
IMPLIKASI
BAGI PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN MANAJER
Manajer
dinegara dengan tradisi pengungkapan yang rendah harus memahami apakah
pemakaian kebijakan yang mempertinggi pengungkapan bisa memberikan keuntungan
yang signifikan untuk perusahaan mereka. Manajer yang memutuskan untuk
mempertinggi pengungkapan di area investor dan analisis yang dianggap penting,
seperti segmen dan rekonsiliasi pengungkapan, bisa mendatangkan keuntungan yang
kompetitif terhadap perusahaan dengan kebijakan pengungkapan yang terbatas.
Sumber
: Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1
Edisi 6. 2010: Salemba Empat.
BAB VI PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA
DEFINISI PERUBAHAN HARGA
Fluktuasi nilai mata uang dan
perubahan dalam harga uang atas barang dan jasa merupakan karakteristik
yang terpisahkan dalam bisnis internasional. Untuk memahami istilah
perubahan harga (changing princes), kita harus membedakan antara
pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik, yang keduanya
termasuk dalam istilah perubahan harga itu. Suatu perubahan harga umum
terjadi apabila secra rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam
suatu perekonomian mengalami perubahan. Kenaikan harga secara
keseluruhan disebut inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi (deflation).
Inflasi telah menjadi fakta yang
penting dan tetap di hampir semua Negara di dunia. Perubahan nilai mata
uang moneter bener-bener diakui para akuntan dewasa ini, tetapi tedapat
pertentangan mengenai cara teoritis dan praktis untuk menyelesaikannya.
Di Amerika Serikat, FASB Statetment No. 33 mangharuskan pengungkapan
khusus oleh perusahaan-perusahaan besar tertentu, tetapi tidak merinci
kaitan pengungkapan ini dengan laporan keuangan utama. Unit moneter yang
tidak stabil adalah suatu kendala penfukuran dalam pendekatan
induktif-deduktif terhadap teori akuntansi.
1. LAPORAN KEUANGAN DAPAT MEMILIKI POTENSI UNTUK MENYESATKAN SELAMA PERIODE PERUBAHAN HARGA
Selama periode inflasi, nilai aktiva
yang di catat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai
terkininya (yang lebih tinggi). Ketidakakuratan pengukuran ini
mendistorsi (1) proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu
historis (2) anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja dan (3) data
kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat
dikendalikan. Laba yang dinilai lebig pada gilirannya akan menyebabkan :
- Kenaikan dalam proporsi pajak.
- Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham.
- Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada pekerja.
- Tindakan yang merugikan dari Negara tuan rumah (seperti pengenaan pajak keuntungan yang sangat besar).
Kegagalan untuk menyesuaikan data
keungan perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli unit moneter juga
menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang
dilaporkan. Dalam periode inflasi, pendapatan umumnya dinyatakan dalam
mata uang dengan daya beli umum yang lebih rendah (yaitu daya beli
perode ini), yang kemudian diterapkan terhadap beban terkait. Prosedur
akuntansi yang konvensional juga mengabaikan keuntungan dan kerugian
daya beli yang timbul dari kepemilikan kas (ekuivalennya) selama periode
inflasi.
Oleh karena itu, mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit berguana dilakukan karena :
- Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan.
- Mengelola masalah yang timbulkan oleh perubahan harga tergantung pada pemahaman yang akurat atas masalah tersebut.
- Laporan dari para menajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan hatga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan iformasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut.
Meskipun laju melambat, akuntansi
perubahan harga tetap berguna karena efek kumulatif inflasi yang rendah
dalam beberapa waktu dapat signifikan. Pengaruh distorsi inflasi masa
lalu dapat juga bertahan selama bertahun-tahun, mengingat umur panjang
kebanyakan harta.
2. DAFTAR ISTILAH AKUNTANSI INFLASI
- Atribut. Karakteristik kuantitatif suatu pos yang diukur untuk keperluan akuntansi. Contoh biaya histori atau biaya penggantian merupakan atribut suatu aktiva.
- Penyesuaian Biaya Kini. Nilai penyesuaian aktiva untuk perubahan dalam harga tertentu.
- Kekayaan yang Dapat Dihapuskan. Jumlah aktiva bersih suatu perusahaan yang dapat ditarik tanpa mengurangi besar awalnya aktiva bersih.
- Mekanisme Penyesuaian. Menfaat berupa keuntungan daya beli pemegang saham yang berasal dari pendanaan utang dan pertanda bahwa perusahaan tidak perlu mengakui tambahan biaya pengganti atas aktiva operasi sehubungan dengan aktiva tersebut didanai melalui utang.
- Ekuivalen Daya Beli Umum. Jumlah uang yang telah disesuaikan terhadap perubahan dalam tingkat harga umum.
- Keuntungan Kepemilikan Suatu Investasi. Kenaikan biaya kini suatu aktiva nonmoneter.
- Hiperinflasi. Laju inflasi yang sangat besar terjadi pada saaat tingkat harga umum dalam suatu perkekonomian meningkat sebesar lebih dari 25 % pertahun.
- Inflasi. Kenaikan dalam tingkat harga umum seluruh barang dan jasa dalam suatu perkeonomian.
- Aktiva Moneter. Klaim terhadap jumlah mata uang yang tetap di masa depan seperti kas atau piutang usaha.
- Keuntungan Moneter. Kenaikan dalam daya beli secara umum yang terjadi karena terdapatnya kewajiban moneter selama periode inflasi.
- Kewajiban Moneter. Suatu kewajiban untuk membayar jumlah mata uang tetap di masa depan seperti utang usaha atau uang dengan suku bunga tetap.
- Kerugian Moneter. Penurunan dalam daya beli secara umum yang terjadi karena terdapatnya aktiva moneter selama periode inflasi.
- Penyesuaian Modal Kerja Moneter. Pengaruh perubahan harga khusus terhadap seluruh jumlah modal kerja yang digunakan oleh suatu usaha dalam menjalankan operasinya.
- Jumlah Nominal. Jumlah mata uang yang belum disesuaikan dengan perubahan harga.
- Aktiva Moneter. Aktiva yang tidak menunjukkan adanya klaim tetap terhadap kas seperti persediaan, aktiva tetap, dan peralatan.
- Penyesuaian Paratis. Suatu penyesuaian yang mencerminkan perbedaan antara inflasi di Negara induk perusahaan dan perusahaan tuan rumah.
- Kewajiban Moneter. Suatu utang yang tidak mengharuskan pembayaran jumlah kas tetap di masa depan seperti uang muka pelanggan.
- Aktiva Permanen. Istilah di Brasil utnuk aktiva tetap, gedung, investasi, beban tangguhan dan depresiasi terkait serta jumlah deplasi atau amortisasi.
- Indeks Harga. Suatu rasio biaya dimana pembilang / numeratornya adalah biaya dari suatu keranjang barang dan jasa yang representative dalam tahun berjalan, sedangkan penyebutnya adalah biaya dari keranjang barang dan jasa yang sama pada tahun dasar.
- Daya Beli. Kemampuan umum dari suatu unti moneter untuk memperoleh barang dan jasa.
- Laba Riil. Laba bersih yang telah disesuaikan untuk perubahan harga.
- Biaya Penggantian. Biaya kini untuk mengganti potensi jasa suatu aktiva dalam keadaan normal usaha.
- Mata Uang Pelaporan. Mata uang yang digunakan suatu perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.
- Metode Nyatakan Kembali-Translasikan. Digunakan pada saat suatu induk perusahaan mengkonsolidasikan akun-akun anak perusahaan luar negeri yang beralokasi di sebuah lingkungan berinflasi.
- Perubahan Harga Khusus. Perubahan dalam harga untuk komoditas khusus seperti persediaan atau peralatan.
- Metode Tranlasikan-Nyatakan Kembali. Suatu metode konsolidasi pertama-tama dengan mentranslasikan akun-akun laporan keuangan anak prusahaan luar negeri ke dalam mata uang induk perusahaan kemudian dinyatakan kembali jumlah yang ditraslasikan terhadap inflasi induk perusahaan.
3. JENIS PENYESUAIAN INFLASI
Setiap jenis perubahan harga
memiliki pengaruh yang berbada terhadap ukuran-ukuran posisi keuangan
dan kinerja operasi suatu perusahaan dan ditimbulkan oleh adanya
tujuan-tujuan berbeda yang tersembunyi. Akuntansi untuk laporan keuangan
atas perubahan tingkatan harga umum disebut sebagai model daya beli
konstan biaya historis. Akuntansi untuk perubahan harga khusus disebut
sebagai model biaya kini.
4. PENYESUAIAN TINGKAT HARGA UMUM
Jumlah mata uang yang disesuaikan
terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli) disebut sebagai mata
uang konstan biaya historis atau ekuivalen daya beli umum. Jumlah mata
uang yang belum disesuaikan sedemikian rupa disebut sebagai jumlah
nominal. Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur
panjang yang dilaporkan di dalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya
dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila biaya historisnya
dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam bentuk beban depresiasi),
pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini, ditandingkan dengan biaya
yang mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi) dari periode terdahulu
saat aktiva tersebut dibeli. Oleh karena itu, jumlah nominal harus
disesuaikan untuk perubahan-perubahan dalam daya beli umum uang agar
dapat ditandingkan dengan transaksi.
Indeks Harga
Perubahan tingkat harga umum diukur
dengan indeks tingkat harga dalam bentuk Jumlah p1q1 / Jumlah
p0q0 dimana p = harga suatu barang tertentu dan q = kuantitas yang
dikonsumsi. Suatu indeks harga adalah rasio biaya. Contoh, jika sebuah
keluarga yang terdiri dari empat orang menghabiskan uang $20.000 untuk
membeli sebuah keranjang barang dan jasa yang representive pada akhir
tahun 1 (tahun dasar – awal tahun 2) dan $22.000 untuk membeli keranjang
yang sama setahun kemudian (awal tahun 3), indeks harga akhir tahun
pada tahun 2 adalah $22.000/$20.000 atau 1,1. Angka ini menujukkan
adanya laju inflasi sebesar 10 % selama tahun 2. Demikian pula halnya,
apabila keranjang dalam contoh diatas $23.500 bagi suatu keluarga yang
terdiri dari 4 orang pada tahun 2 kemudian (akhir tahun 3), maka indeks
tingkat harga umum akan menjadi $23.500/$20.000 atau 1,175 yang
menunjukkan laju inflasi 17,5 % semenjak tahun dasar. Indeks untuk tahun
dasar adalah $20.000/$20.000 atau 1.
Penggunaan Indeks Harga
Angka indeks harga digunakan untuk
mentraslasikan jumlah yang dibayarkan selama periode terdahulu menjadi
ekuivalen daya beli pada akhir periode. Metode yang digunakan adalah
sebagai berikut :
GPLc / GPLtd x Jumlah Nominaltd = PPEc
GPLc / GPLtd x Pendapatan Total = PPEc
Dimana :
GPL = indeks harga umum
c = periode kini
td = tanggal transaksi
PPE = ekuivalen daya beli umum
Objek Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Secara tradisional, laba merupakan
bagian dari kekayaan perusahaan (yaitu aktiva bersih) yang dapat ditarik
oleh perusahaan selama suatu periode akuntansi tanpa mengurangi
kekayaannya hingga dibawah posisi awal. Dari mana datangnya kerugian
moneter? Selama inflasi perusahaan akan mengalami perubahan kekayaan
yang tidak berkaitaan dengan kegiatan operasinya. Perubahan muncul dari
aktiva atau kewajiban moneter, kewajiban untuk membayarkan mata uang
dengan jumlah yang tetap dimasa depan. Aktiva moneter mencakup kas dan
piutang usaha yang umumnya akan menghilangkan daya beli selama periode
inflasi. Kewajiban moneter mencakup kebanyakan utang yang umumnya akan
menimbulkan keuntungan daya beli selama periode inflasi.
5. PENYESUAIAN BIAYA KINI
Model biaya kini berbeda dengan
akuntansi konvensional dalam dua aspek utama yaitu (1) Aktiva tetap
dinilai berdasarkan biaya kini bukan biaya historis (2) Laba adalah
jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam
suatu periode (tanpa pertimbangan komponen pajak), namun tetap dapat
mempertahankan kapasitas produktif atau model fisik perusahaan. Satu
cara untuk mempertahankan modal adalah dengan menyesuaikan posisi aktiva
bersih awal perusahaan untuk mencerminkan perubahan dalam ekuivalen
biaya kini aktiva selama periode berjalan.
Metode mana yang baik?
Penyesuaian biaya kini berpendapat
bahwa usaha tidak dipengaruhi oleh inflasi umum, tetapi lebih
dipengaruhi oleh kenailan biaya operasi khusus dan pengeluaran aktiva
tetap.
Group Modelo diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan, disajikan ulang sebagai berikut :
- Persediaan. Pos-pos ini dinilai berdasarkan metode masuk terakhir, keluar pertama dan disajikan ulang dengan menggunakan metode biaya penggantian atau manufaktur.
- Harga Pokok Penjualan. Penyajian ulang akun ini dinilai berdasarkan nilai persediaan yang dinyataan ulang.
- Aktiva Tetap. Pos-pos ini dicatat berdasarkan biaya akuisisi, dan disajikan ulang dengan menggunakan faktor inflasi yang diperoleh dari Nasional Consumer Indeks/Indeks Harga Konsumen Umum, sehingga menjadi nilai penggantian bersih yang sesuai ditentukan oleh penilai ahli independent pada tanggal 31 Des 20XX, dan sesuai denga tanggal akuisisi apabila pembelian dilakukan setelah tanggal tersebut.
- Depresiasi. Pos ini dihitung berdasrkan nilai penyajian ulang aktiva tetap, yang dipertimbangkan ebagai dasar, perkiraan masa manfaat ditentukan oleh penilai independent.
- Penyajian Ulang Ekuitas Pemegang Saham. Akun ini disajikan ulang dengan menggunakan faktor inflasi yang diperoleh dari NCPI, menurut umur atau tanggal kontribusinya.
- Ketidakcukupan Dalam Penyajian Ulang Ekuitas Pemegang Saham. Saldo akun ini disajikan dengan penjumlahan aljabar dari hasil kepemilikan aktiva nonmoneter dan akumulasi hasil moneter ekuitas.
- Hasil Dari Kepemilikan Aktiva Nonmoneter. Pos ini menunjukkan perubahan dalam nilai aktiva nonmoneter yang disebabkan oleh hal selain inflasi.
- Akumulasi Hasil Moneter Ekuitas. Pos ini merupakan hasil yang berawal dari penyajian awal angka-angka laporan keuangan.
6. SUDUT PANDANG INTERNASIONAL TERHADAP AKUNTANSI INFLASI
Amerika Serikat
Pada tahun 1970, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Statement of Financial Accounting Standards-SAFS)
No. 33 Berjudul “Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”, pernyataan
ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan
aktiva tetap (sebelum dikurangi dengan depresiasi) yang bernilai lebih
dari $125 juta atau total aktiva lebih dari $1 Miliar (setelah dikurangi
dengan akumulasi depresiasi) untuk selama lima tahun mencoba melakukan
pengungkapan daya beli konstan dan biaya beli konstan biaya kini.
Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No. 33 menemukan bahwa :
- Pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FASB membingungkan.
- Biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda terlalu besar.
- Pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan data biaya kini.
Perusahaan pelapor didorong untuk mengungkapan informasi berikut untuk masing-masing dari 5 tahun terkini :
- Penjualan bersih dan pendapatan operasi lainnya.
- Laba dari operasi yang berjalan berdasarkan dasar biaya kini.
- Keuntungan atau kerugiaan daya beli (moneter) atas pos-poss moneter bersih.
- Kenaikan atau penurunan dalam biaya kini atau jumlah yang dapat dipulihkan yang lebih rendah dari persediaan atau aktiva tetap, bersih dari inlasi (perubahan tingkat harga umum).
- Setiap agregat penyesuaian translasi mata uang asing, berdasarkan biaya kini, yang timbul dari proses konsolidasi.
- Aktiva bersih pada akhir tahun menurut dasar biaya kini.
- Laba per saham (dari operasi berjalan) menurut dasar biaya kini.
- Deviden per saham biasa.
- Harga pasar akhir tahun per lembar saham biasa.
- Tingkat Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index-CPI) yang digunakan untuk mengukur laba dari operasi berjalan.
Inggris
Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Committee-ASC) menerbitkan Pernyataan Standar Praktik Akuntansi 16 (Statement of Standards Accounting Practice-SSAP 16), “Akuntansi Biaya Kini” untuk masa percobaan 3 tahun pada bulan maret 1980. SSAP 16 berbeda dengan SFAS 33 dalam 2 hal yaitu :
- Standar AS menghaaruskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.
- Penyesuaian inflasi AS berpusat pada laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta catatan penjelasan.
Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :
- ·Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai pelapor keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
- Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
- Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.
Brasil
Akuntansi inflasi yang
direkomendasikan di Brasil hari ini mencerminkan 2 kelompok pilihan
pelaporan, hukum perusahaan Brasil dan Komisi Pengawas Pasar Modal
Brasil. Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan
menyajikan ulang akun-akun aktiva permanent dan ekuitas pemegang saham
dengan menggunakan indeks harga yang diakui oleh Pemerintah Federal
untuk mengukur devaluasi mata uang local. Aktiva permanent meliputi
aktiva tetap, gedung, investasi, beban tanguhan dan deprsiasi terkait,
serta akun-akun amortisasi atau deplesi (termasuk setiap provisi
kerugiaan yang terkait). Akun-akun ekuitas pemegang saham terdiri dari
modal, cadangan pendapatan, cadangan revaluasi, laba ditahan, dan akun
cadangan modal yang digunakan untuk mencatat penyesuaian tingkat harga
terhadap modal.
7. BADAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
IAS 29 pelaporan keungan dalam
Perekonomian Hiperinflasi mewajibkan (dan bukan hanya merekomendasikan)
penyajian ualang informasi laporan keuangan utama. Secara khusus,
laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata
uang perkekonomian hiperinflasi, apakah didasarkan pada kerangka
penilaian biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai
dengan daya beli konstan pada tanggal neraca.
Isu-isu Mengenai Inflasi
Terdapat 4 isu akuntansi inflasi yang cukup mengganggu. Keempat isu yaitu :
- Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi.
- Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi.
- Akuntansi inflasi luar negeri.
- Menghindari fenomena kejatuhan ganda.
Keuntungan dan Kerugiaan Inflasi
Keuntungan dan kerugiaan pos-pos
moneter di Amerika Serikat ditentukan dengan menyajikan ulang dalam
dolar konstan, saldo awal dan akhir serta transaksi dalam seluruh aktiva
dan kewajiban moneter (termasuk utang jangka panjang). Angka yang
dihasilkan diungkapkan sebagai pos terpisah. Perlakuan ini memandang
keuntungan dan kerugiaan pos-pos moneter sebagai hal yang berbeda dari
jenis pendapatan yang lain.
Di Inggris, keuntungan dan kerugian
pos-pos moneter dipisahkan menjadi modal kerja moneter dan mekanisme
penyesuaian. Kedua angka tersebut ditentukan melalui perubahan harga
khusus (dan bukan umum). Mekanisme penyesuaian mengindikasikan manfaat
(atau biaya) kepada pemegang saham berasal dari pembiayaan utama selama
suatu periode perubahan harga. Angka-angka ini ditambahkan atas
(dikurangi dari) laba operasi biaya kini untuk menghasilkan ukuran
kemakmuran yang dapat dihapuskan yang disebut sebagai “Laba Biaya Kini
Tertribusi Kepada Pemegang Saham”.
Pendekatan Brasil yang tidak lagi
diwajibkan, tidak menyesuaikan aktiva dan kewajiban kini secara
eksplisit, karena jumlah-jumlah ini dinyatakan dalam hal nilai yang
dapat direalisasi. Namun demikian, peyesuaian dan penyajian bersih
aktiva pemanen atau kerugian daya beli umum atas pendanaan modal kerja
yang berasal dari utang atau kewajiban. Penyesuaian aktiva permanen yang
melebihi penyesuaian ekuitas menunjukkan keuntungan daya beli.
Sebaliknya, penyesuaian ekuitas yang lebih besar dari penyesuaian aktiva
permanen menunjukkan adanya sebagai modal kerja yang didanai oleh
ekuitas. Kerugiaan daya beli diakui untuk bagian ini selama periode
inflasi.
Keuntungan dan Kerugiaan Kepemilikan
Akuntansi untuk biaya kini membagi total laba menjadi 2 bagian :
- Laba operasi (perbedaan antara pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang dikonsumsi).
- Keuntungan yang belum direalisasi yang timbul dari kepemilikan aktiva nonmoneter dengan nilai pengganti yang meningkat bersamaan dengan inflasi.
Akuntansi untuk Inflasi di Luar Negeri
Di Amerika Serikat, FASB berupaya
untuk membahas masalah inflasi dengan mewajibkan perusahaan pelapor yang
besar untuk melakukan ekspresimen dengan pengungkapan daya beli konstan
biaya histories dan pengungkapannya biaya kini. Oleh karena itu,
investor memerlukan laporan keuangan yang disesuaikan dengan tingkat
harga spesifik (model biaya kini yang digunakan) menentukan jumlah
maksimum yang dapat dibayarkan oleh perusahaan sebagai deviden (kekayaan
yang dapat dibagikan) tanpa mengurangi kapasitas produktifnya. Model
biaya histories tetap saja adalah model biaya historis.
Prosedur penyesuaian tingkat harga lebih disukai berikut ini :
- Sajikan ulang laopran keuangan seluruh anak perusahaan, baik domestic secara spesifik maupun asing, dan laopran induk perusahaan untuk mencerminkan perubahan dalam harga spesifik (sebagai contoh biaya kini).
- Translasikan akun-akun seluruh anak perusahaan diluar negeri kedalam nilai ekuivalen mata uang domestic dengan menggunakan suatu nilai konstan (yaitu kurs valuta asing pada tahun dasar atau tahun sekarang).
- Gunakanlah indeks harga spesifik yang relavan dengan apa yang dikonsumsi oleh perusahaan dalam menghitung keuntungan atau kerugiaan moneter.
8. MENGHINDARI KEJATUHAN GANDA
Pada saat menyajikan ulang akun-akun
luar negeri terhadap inflasi di luar negeri. Seseorang harus
berhati-hati untuk menghindari apa yang disebut sebagai kejatuhan ganda.
Masalah ini muncul karena inflasi local langsung berpengaruh kurs yang
digunakan dalam translasi. Apabila teori ekonomi mengasumsikan bahwa
terdapat hubungan terbalik antara laju inflasi internal suatu Negara dan
nilai eksternal mata uangnya, bukti-bukti menunjukkan bahwa hubungan
seperti ini jarang sekali bertahan ( paling tidak dalam jangka pendek ).
Dengan demikian ukuran penyesuaian yang terjadi untuk menghapuskan
kejatuhan ganda akan berbeda-beda tergantung pada sejauh mana kurs dan
perbedaan inflasi berhubungan secara negative.
Contoh akuntansi persediaan berikut
ini menunjukkan hubungan antara inflasi dan translasi mata uang luar
negeri. Perusahaan dalam contoh ini menggunakan metode penilaian
persediaan FIFO dan melakukan translasi persediaan ke dalam dolar dengan
kurs ini. Kita mengasumsikan beberapa hal berikut ini :
- Inflasi Negara local adalah 20 % selama tahun yang beru saja berakhir. Inflasi di AS adalah sebesar 6 % selama tahun teersebut.
- Kurs nilai tukar pembukuan pada tanggal 1 Januari adalah LC1=$1,00.
- Kurs nilai tukar penutupan pada tanggal 31 Desember adalah LC1=$0,88.
- Devaluasi mata uang selama tahun untuk mempertahankan paritas daya beli adalah 12 %.
- Persediaan dalam mata uang local adalah sebesar LC200 pada tanggal 1 Januari dan LC240 pada tanggal 31 Desember.
- Tidak ada perubahan yang terjadi menyangkut jumlah fisik persediaan selama tahun tersebut.
Dari paparan tentang pelaporan
keuangan dan perubahan harga menurut saya setiap perusahaan yang sudah
bonafit wajib melakukan pelaporan keuangannya bahkan ke public atau
masyarakat juga. Dan jika kita ingin melakukan bisnis internsioanal kita
tidak bisa dipisahkan dengan nilai mata auang dan perubahan harga uang
atas barang dan jasa. Dalam suatu perekonomian bisa mengalami yang
namanya perubahan harga. Perubahan harga tersebut ada yang namanya
inflasi (kenaikan harga secara keseluruhan) dan deflasi (penurunan
harga). Disetiap Negara memiliki perbedaan dalam hal penilaian biaya
kini yang dikaitkan terhadap inflasi di pemaparan diatas di jelaskan
tentang sudut pandang internasional terhadap akuntansi inflasi antara
Negara Amerika Serikat, Inggris dan Berasil. Dari itu semua ada
keuntungan dan kerugiaan inflasi pada Negara Amerika Serikat, Inggris
dan Brasil dan juga Kepemilikan.
Sumber :
Frederick D.S Choi, Gary K.Meek, International Accounting, Buku 1 – Edisi 5, Salemba Empat, Jakarta 2005.
https://sitimaryamah.wordpress.com/2013/04/19/pelaporan-keuangan-dan-perubahan-harga/
BAB 7
PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN
HARGA
1. Perubahan Harga
Perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut sebagai inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut sebagai deflasi (deflation).
Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran. Jadi laju inflasi per tahun dalam suatu negara mungkin berkisar sekitar 5%, sementara harga satu unit apartemen dengan satu kamar tidur mungkin meningkat sebesar 50% selama periode yang sama.
2. Laporan Keuangan Memiliki Potensi Untuk Menyesatkan Selama Periode Perubahan Harga
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba dinilai lebih tinggi. Ketidakakuratan pengukuran ini mendistorsi :
(1) proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis,
(2) anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja, dan
(3) data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan :
a.Kenaikan dalam proporsi pajak.
b.Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham.
c.Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada pekerja.
d.Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah (pengenaan pajak lebih besar).
Perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut sebagai inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut sebagai deflasi (deflation).
Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran. Jadi laju inflasi per tahun dalam suatu negara mungkin berkisar sekitar 5%, sementara harga satu unit apartemen dengan satu kamar tidur mungkin meningkat sebesar 50% selama periode yang sama.
2. Laporan Keuangan Memiliki Potensi Untuk Menyesatkan Selama Periode Perubahan Harga
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba dinilai lebih tinggi. Ketidakakuratan pengukuran ini mendistorsi :
(1) proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis,
(2) anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja, dan
(3) data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan :
a.Kenaikan dalam proporsi pajak.
b.Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham.
c.Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada pekerja.
d.Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah (pengenaan pajak lebih besar).
3. Jenis Penyesuaian Inflasi
Penyesuaian Tingkat Harga Umum. Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli) disebut sebagai mata uang konstan biaya histories atau ekuivalen daya beli umum. Jumlah mata uang yang belum disesuaikan sedemikian rupa disebut sebagai jumlah nominal. Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan didalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal
Penyesuaian Biaya Kini.Model biaya kini berbeda dengan akuntansi yang konvesional dalam dua aspek utama. Pertama, aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis. Kedua, laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode (tanpa memperhitungkan komponen pajak), namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.
4. Sudut Pandang Internasional Terhadap Akuntansi Inflasi
Berbagai negara telah mencoba metode inflasi yang berbeda. Praktik aktual juga mencerminkan pertimbangan paragmatis seperti parahnya laju inflasi nasional dan pandangan pihak yang secara langsung dipengaruhi oleh angka akuntansi inflasi. Mengamati beberapa metode akuntansi inflasi yang berbeda sangat bermanfaat pada saat menilai kondisi paling mutakhir saat ini.
Penyesuaian Tingkat Harga Umum. Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli) disebut sebagai mata uang konstan biaya histories atau ekuivalen daya beli umum. Jumlah mata uang yang belum disesuaikan sedemikian rupa disebut sebagai jumlah nominal. Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan didalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal
Penyesuaian Biaya Kini.Model biaya kini berbeda dengan akuntansi yang konvesional dalam dua aspek utama. Pertama, aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis. Kedua, laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode (tanpa memperhitungkan komponen pajak), namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.
4. Sudut Pandang Internasional Terhadap Akuntansi Inflasi
Berbagai negara telah mencoba metode inflasi yang berbeda. Praktik aktual juga mencerminkan pertimbangan paragmatis seperti parahnya laju inflasi nasional dan pandangan pihak yang secara langsung dipengaruhi oleh angka akuntansi inflasi. Mengamati beberapa metode akuntansi inflasi yang berbeda sangat bermanfaat pada saat menilai kondisi paling mutakhir saat ini.
Amerika Serikat
Pada tahun 1979, FSAB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (statement of financial accounting standards-SFAS) No. 33. Berjudul “pelaporan keuangan dan perubahan harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan aktiva tetap.
Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No.33 mengemukakan bahwa :
1. Pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FASB membingungkan.
2. Biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda ini terlalu besar.
3. Pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan data biaya kini.
Inggris
Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC) menerbitkan Pernyataan Standard Praktik Akuntansi 16 (Statement Of Standard Accounting Practice-SSAP 16). Perbedaan SSAP 16 dengan SFAS 33 yaitu :
1. Apabila standar AS mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.
2. Apabila penyesuaian inflasi AS berpusat pad laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta pencatatan penjelasan.
Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :
1. Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
2. Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
3. Menyediakan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.
Badan Standar Akuntansi Internasional
IASB telah menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasi dalam mata uang lokal menjadi tidak berarti lagi dalam suatu lingkungan yang mengalami hiperinflasi. Secara khusus laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang perekonomian hiperinflasi, apakah didasarkan pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca. Aturan ini juga berlaku untuk angka terkait dalam periode sebelumnya. Keuntungan atau kerugian daya beli yang terkait dengan posisi kewajiban atau aktiva moneter bersih dimasukan kedalam laba kini. Perusahaan yang melakukan pelaporan juga harus mengungkapkan :
a. Fakta bahwa penyajian ulang untuk perubahan dalam daya beli unit pengukuran telah dilakukan
b. Kerangka dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan keuangan utama yaitu penilaian biaya historis atau biaya kini
c. Identitas dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan perubahannya selama periode pelaporan
d. Keuntungan atau kerugian moneter bersih selama periode tersebut
5. Isu- isu mengenai inflasi
Terdapat 4 isu akuntansi inflasi diantaranya :
a. Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi.
b. Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi.
c. Akuntansi inflasi luar negeri.
d. Menghindari fenomena kejatuhan ganda.
Sumber : Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar